Sering kita mendengar di media massa yang memberitakan penyebaran penyakit Cacing Hati. Sejenak merupakan hal mengerikan ini terjadi di pasar yang menyebutkan Hati "jeroan" Sapi atau Kambing terkontaminasi dengan cacing hati. Yang menjadi pertanyaan adalah apa itu Cacing Hati?
Sedikit gambaran umum saja, Penyakit Cacing Hati dikenal dengan sebutan Penyakit Fasciolasis disebabkan oleh Cacing Hati (Fasciola Hepatica). Biasanya terjangkit pada organ hati hewan ternak seperti Sapi, Kambing, Babi. Di Indonesia sendiri lebih banyak menyerang ke hewan sapi dan kambing. Siklus hidup cacing hati digambarkan seperti dibawah ini :
Cacing dewasa hidup didalam hati hewan. Hati yang terjangkit biasanya berwarna agak kehitaman dan ketika di sayat dengan pisau terdapat cacin hati yang berbentuk pipih dan masih hidup. Untuk membedakannya dapat di lihat dengan karakter kesegaran, warna, tekstur jeroan Hati Hewan ini.
Berikut contoh gambar hati yang sehat :
Berikut contoh hati yang terkena Penyakit Cacing Hati
Mengenali Ciri-ciri organ hati hewan yang sudah terjangkit cacing hati maka sebaiknya anda jangan membeli organ trsebut apalagi mengkonsumsi. Kalau diasumsikan Hati dapat berlubang-lubang pada hewan ternak, apa dampak bagi manusia yang hidup dengan organ hati yang berlubang-lubang, jika hidup di usus maka dapat dipastikan juga akan berlubang-lubang. Sungguh hal yang mengerikan. Tetapi bukan berarti ini mesti dijauhi, dengan banyaknya program pemerintah untuk memberikan penyuluhan kepada peternak lokal sehingga resiko ini dapat dikurangi. Tinggal konsumenlah yang pintar memilih organ hati hewan yang baik mana? dan sedapat mungkin menjaga kebersihan lingkungan sekitar terutama daerah basah dan rerumputan karena memang terdapat siklus cacing hati berkembang biak melalui media rumput yang dimakan hewan ternak.
Sebagai catatan penularan Cacing Hati ke manusia biasanya lebih terjadi jika mengkonsumsi sayuran mentah (tanaman air) yang wilayah sekitarnya terjangkit endemis cacing hati atau mengkonsumsi air minuman yang terkontaminasi metaserkaria.
No comments:
Post a Comment